. kata-kata singkat untukMU: April 2013

buku tamu

Senin, 29 April 2013

Resensi Buku..KOta Cahaya


RESENSI BUKU
JUDUL: KOTA CAHAYA (Seratus Puisi Pilihan)
PENGARANG: ISBEDY STIAWAN zs
TEMPAT/TAHUN: JAKARTA/2005
CETAKAN: PERTAMA
TEBAL BUKU: 154 HALAMAN

PENERBIT: PT GRASINDO
Buku Kota Cahaya merupakan buku yang berisiskan puisi-puisi karya dari Isbedy Stiawan ZS, seorang wartawan yang juga banyak karyanya berupa puisi, cerpen dan easy dipublikasikan oleh koran nasional dan lokal. Dalam buku ini banyak sekali puisi-puisi yang indah untuk dihayati, selain itu puisinya yang beraliran agama. Apalagi diawal-awal puisi ini disebutnya  dengan ”Nyanyi Sunyi” yang didalamnya menurut penulis sendiri adalah puisi sufinistik, yang tujuanya adalah banyak menyuarakan tentang kematian, kerinduan pada sang Khalik, atau kehendak untuk menjelajah alam batin yang transental. Pada bagian yang ke-2 dengan disebut dengan “Menandai Tahilalat” dan pada bagian yang ke-3 disebut dengan “Dari Cerita Yang Lain”.
Disemua bagian tersebut mempunyai maksudnya, seperti yang bagian pertama “Nyanyi Sunyi” yang banyak tentang ketuhanan. Dalam puisi-puisinya sangat indah untuk dinikmati, tidak kalah dengan karya sastra indonesia lain seperti Khoiril Anwar, Thaufik Ismail, Sapardi Djoko Damono dan sastrawan lainnya. Salah satu puisinya adalah puisi yang pada bagian ke-2 dengan judul “Ada Daun Gugur”. Dalam puisinya menceritakan daun-daun yang gugur dan langsung dikaitkannya dengan dirinya yang pasti akan mengalami kematian. Puisinya singkat, walaupun singkat puisinya enak dibaca dan maksud dari puisi itu mudah dimengerti.
Dalam buku ini juga ada puisi yang masih mengambang maksudnya dan susah dimengerti, puisi ini berada dibagian pertama yang berjudul “Malam-Malam Mengaji”. Puisinya hanya terdiri dari satu bait dan ada lima baris, kalau ditelusuri lebih dalam, maka arti dari puisi ini akan tahu. Tapi terlalu pendek dan hampir mengambang maksudnya, coba saja ditambah sekitar satu atau dua bait lagi dan bait tersebut langsung menuju pada maksudnya, pasti akan terlihat lebih indah dan tidak mengambang artinya. Selebihnya puisinya indah, apalagi bagi orang yang agamanis, sangat cocok karna puisi ini banyak berisikan terntang ketuhanan.

KEJUJURAN BIROKRASI INDONESIA LUNTUR

Birokrasi adalah suatu instansi pemerintah yang membantu pekerjaan pemerintahan dalam mengurusi bentuk-bentuk keperluan masyarakat. Segala bentuk masyarakat yang berhubungan dengan pemerintahan dilakukan oleh birokrasi, yang jadi masalah sekarang ini adalah kejujuran didalam birokrasi itu sudah pudar juga sudah bisa dikatakan sudah luntur. Tidak bisa kita pungkiri lagi dan  bukan lagi rahasia umum. Saat mengurus surat-surat penting dipemerintahan kalau mau proses cepat dan lancar harus menyiapkan uang untuk petugasnya, seperti ingin membuat SIM(Surat Izin Mengemudi), baik SIM untuk kendaraan motor atau mobil sudah hampir tidak ada yang murni kalau orang yang  membuat SIM itu dengan tes. Sudah ada calo yang menunggu dan menawari, juga ada yang calonya adalah dari kepolisian itu sendiri.


Melainkan dengan cara belakang atau dengan istilah nembak, hanya dengan sekitar 1(satu) jam SIM sudah jadi dan sudah berlaku. Bukan Cuma disitu, ada lagi contohnya saat mengurus surat pengantar dari RT, Kelurahan, Kecamatan, kepolisian dan instansi pemrintah lain untuk keperluan pendidikan ataupun berobat kerumah sakit masih juga harus menyelipkan uang walaupun cuma lima ribu rupiah. Apabila tidak menyelipkan uang maka harus menerima kalau selesai surat yang kita butuhkan selesainya lama, yang lebih aneh lagi kalau tidak memberi uang kepada petugas padahal surat sudah selesai maka akan dimanta dari petugas tersebut.
Birokrasi sekarang ini seperti tidak ada malunya lagi, kalau dibiarkan takutnya nanti kegiatan ketidak jujuran dibirokarasi akan suatu kebiasaan dan bila menjadi pejabat tinggi pastinya akan terjadi korupsi. Padahal saat mengurus atau membuat surat-surat di instansi pemerintahan itu gratis tidak ada biaya, kalaupun ada itu biaya yang sewajarnya dan bukankah yang meraka lakukan itu merupakan pekerjaan meraka. Pernah disuatu acara televisi yang membicarakan tentang birokrasi dan kebetulan membahas tentang ketidak jujuran birokrasi, bintang tamunya adalah salah satu anggota DPR. Dalam pembahasan itu anggota DPR sudah mengetahui tentang ketidak jujuran birokrasi, jadi gaji dari birokrasi dinaikkan. Karena mereka menyangka kejadian itu mungkin karena gaji yang kecil, namun itu bukan jalan keluar, setelah gaji naik tapi kenyataannya masih saja dari birokrasi melakukan hal tersebut.
Sekarang ini sebaiknya dari birokrasinya terlebih dahulu diperbaiki, bagaimana pemerintah bisa memperbaiki masyarakat kalau dalam anggotanya sendiri sudah tidak ada yang kejujuran. Selain itu dikhawatirkan nantinya masyarkat tidak akan percaya lagi kepada pemerintah.

tugas OPINI

Sabtu, 27 April 2013

artikel..Ceramah Acara Pernikahan Hanya Pelengkap


Artikel
Ceramah Acara Pernikahan Hanya Pelengkap
sumber gambar: internet
Ceramah dalam acara pernikahan adalah suatu hal yang penting, karena didalam ceramah itu menjaelaskan tentang hikmah dari pernikahan itu sendiri. Semua orang tahu tujuan dari suatu pernikahan, manun belum tentu semua orang memahami betul

maksud dari pernikahan, karena kita semua adalah manusia dan tujuannya adalah agar setelah pernikahan tersebut tidak seperti hewan. Bagaimana menjalani hidup, membesarkan anak jikalau sudah ada anak, karena sebagai manusia punya tata etika dalam menjalani hidup dan mendidik anak. Tidak seperti hewan yang sudah kawin, hewan yang perempuan ditinggal. Dan apabila sudah lahir anaknya yang apabila sudah bisa mencari makan sendiri sudah dilepas dan apabila sudah besar, bisa jadi ibunya sendiri yang akan menjadi mangsanya untuk melahirkan anak-anaknya nanti.
Semua tahu betapa pentingnya ceramah saat pernikahan, tapi sekarang ini ceramah pada saat acara pernikahan itu tidak ubahnya hanya sekedar pelengkap, bukan lagi hal yang wajib ada. Apabila tidak ada ceramahnya itu tidak ada masalah, yang jadi masalah itu adalah apabila dalam suatu acara itu tidak ada tradisi atau adat yang dari mempelai nikah, contohnya adalah seperti adat kebiasaan adanya Suap-Suapan. Sudah itu konsumsi yang harus ada dan itu suatu yang wajib. Dan lebih mengejutkan lagi adalah saat acara konsumsi itu harus jam 12 (dua belas) siang para tamu undangan harus makan. Kalau sampai kelewatan dari  jam 12, maka siap-siap saja penceramah yang mengisi ceramah disitu untuk diberhentikan oleh tuan rumah, juga tamu yang mengeluh karena merasa lamanya ceramah.
Seperti inilah yang terjadi sekarang ini, ceramah bukan lagi hal yang wajib. Padahal puncak acara itu ada pada ceramah tersebut, kalau seperti adat atau budaya suap-suapan ataupun adat lain itulah yang seharusnya jadi pelengkap, memang dari setiap adat atau budaya yang dilakukan mempunyai filosofi didalamnya yang sangat berguna. Namun  apakah mempelai yang menikah itu tahu filosofi dari adat yang dijalankan? Tidak semuanya meraka mengerti dan meraka hanya sekedar manjalankan adat. Sudah itu para tamu undangan yang datang seperti hanya sekedar datang memenuhi undangan karena merasa tidak enak kalau tidak hadir dan hadir seperti hanya ingin makan atau mengkonsumsi hidangan yang telah disiapkan tuan rumah, bukan untuk melihat kesakaralan dan tujuan dari pernikahan.
Salah satu contohnya pernah terjadi suatu resepsi pernikahan, yang mana sang penceramah yang mulai ceramah sekitar kurang dari 5(lima) menit jam 12 siang, sudah tepat jam 12 tuan rumah dan para tamu undangan sudah mulai gelisah, sekitar lewat dari 5 menit dari jam 12 tuan rumah sudah memberi kode agar sang penceramah untuk berhenti dan mengakhiri ceramah. Saat itu penceramah tidak terlalu memperhatikan, hingga para undanganpun ada yang mengeluh kelamaan ustadz itu berceramah dan mengeluh kelaparan. Lebih mengherankan lagi setelah selesai ceramah, masih ada juga tuan rumah dan tamu undangan yang mengejek penceramah tersebut karena kelamaan ceramah dan membiarkan orang-orang kelaparan.
Padahal ceramah itulah sebenarnya pembelajaran untuk kedua mempelai, tuan rumah dan para tamu undangan. Ceramah yang diberikan oleh penceramah adalah komunikasi yang paling mudah dimengerti dan dicerna otak karena itu bersifat langsung. Jadi cobaan penceramah sangatlah berat saat berceramah diacara pernikahan, karena sudah acaranya yang ada dibagian akhir, waktu yang singkat dan terbatas sangat menyulitkan untuk memberikan materi ceramah yang semestinya.
Demikian artikel ini, selain untuk tugas juga untuk pembelajara. semoga bermanfaat.
“Maha suci Engkau, tidak ada kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sungguh, Engkaulah yang maha mengetahui, maha bijaksana”(al-baqoroh:31)
bY: Gustami

Rabu, 24 April 2013

KISAH NABI ADAM


KISAH NABI ADAM
DALAM AL-BAQOROH 30-39

Nabi Adam adalah Ayah dari manusia, sedangkan Siti Hawa Adalah Ibu juga ibu dari semua manusia. Karena meraka adalah manusia yang pertama diciptakan Allah SWT dan dari mereka berdualah asal mula dari dilahirnya kita semua.
“Dan ingatlah ketika Tuhan-Mu berfirman kepada pra malaikat,” Aku hendak menjadikan kholifah dibumi.’ Mereka berkata, ‘Apakah Engakau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah disana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan mensucikan nama-Mu?” Dia berfirman,” Sungguh, aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (al-baqoroh:30)
Pada Saat Allah SWT akan menciptakan manusia yang bernama  Adam, malaikat menentang tentang penciptaan manusia. Karena manusia itu memiliki sifat yang akan banyak merusak dan bahkan menumpakan darah di mana-mana. Berbeda dengan malaikat yang selalu bertasbih memuji dan mensucikan nama-MU. Tapi Allah SWT berfirma’ sungguh Aku mengetahui yang tidak kamu ketahui. Yang maksudnya adalah sesuatu yang ghoib/khofi/tersembunyi dan terdapat pelajaran/hikmah dibalik penciptaan manusia itu.
Setelah penciptaan manusia yang bernama Adam, dia diajarkan langsung Allah SWT, diajarkan semua asma(nama) semua benda yang ada. Dikumpulkan semua Malaikat dan Iblis untuk ditanyakan nama-nama yang ada, meraka menjawab,” Maha suci Engkau, tidak ada kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sungguh, Engkaulah yang maha mengetahui, maha bijaksana” (al-baqoroh:31). Berbeda dengan Nabi Adam yang sudah diajarkan langsung Oleh Allah SWT. Setelah diperintahkan kepada Nabi Adam untuk menyebutkan nama-nama benda. Maka disebutkanlah semuanya oleh Nabi Adam dengan benar. Diperintahkan pula Nabi Adam untuk mengajarkan para Malaikat. Dan Allah SWT berfirman,” Bukankah telah Aku katakan kepadamu, bahwa aku mengetaahui rahasia langit dan bumi, dan Aku mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan” (al-baqoroh:33). Setelah itu diperintahkan pula para malaikat dan iblis untuk sujud kepada Nabi Adam. Sujud di sini maksudnya adalah sujud tahiya yang berarti sujud perhormatan, bukan sujud ibadah/sujud untuk ibadah(penyembahan). Semua malaikat sujud penghormatan kepada Nabi Adam, kecuali iblis yang tidak mau sujud, menolak dan menyombongkan diri, kata iblis” saya ini tercipta dari api, sedangkan Adam itu dari tanah, ibadahku lebih banyak dan lebih lama dari Adam. Karena itu iblis menolak dan menyombongkan diri. Saat itu juga Allah SWT menggolongkan termasuk dalam golongan kafir.
Saat sendirian, Nabi Adam memandangi semua yang ada di Surga dan merenungi, melihat burung terbang ada pasangan laki-laki dan perempuan, hewan-hewan disana ada pasangan. Sedangkan dia sendirian tidak ada pasangan. Saat tertidur Nabi Adam, diperintahkan malaikat Jibril untuk mengambil tulang rusuk Nabi Adam bagian sebelah kiri dan diciptakannya manusia yang bernama Siti Hawa. Waktu terbangun Nabi Adam, melihat ada seseorang didekatnya itu dia bertanya siapa dia? Lalu menjawab, aku adalah Siti Hawa yang diciptakan dari bagian tulang rusukmu sebelah kiri. Mendengar itu Nabi Adam langsung mendekap dan ingin memuluk Siti Hawa, namun diberhentikan oleh Allah SWT dan memberitahu kalau Siti Hawa bukan muhrimnya, untuk menyentuhnya kamu harus menikahinya dulu. Kemudian Nabi Adam dan Siti Hawapun menikah dengan maharnya adalah Sholawat kepada Nabi Muhammad (Allahumma Sholli ‘Ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad). Pada saat itu Nabi Adam tidak mengerti akan sholawat terhadap Nabi Muhammad tapi hanya mengucapkan sholawat tersebut.
Setelah menjadi suami istri Allah SWT berfirman." Dan kami berfirma,’ Wahai Adam! Tinggallah engaku dan istrimu di dalam surga, dan makanlah dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada di sana sesukamu. (tetapi) janganlah kamu dekati pohon ini, nanti kamu termasuk orang-orang yang zholim(al-baqoroh:35). Allah SWT mempersilahkan Nabi Adam dan istrinya untuk menikmati dan mempergunakan semua fasilitas yang ada di Surga, Cuma larangan dari Allah SWT adalah jangan sampai mendekati dan memakan buah pohon yang bernama pohon kuldi(kekal). Apabila mereka melangkar, maka mereka akan termasuk kedalam orang-orang yang zholim. Nabi Adam sangat patuh terhadap Allah SWT membuat iblis kesulitan untuk menyesatkannya. Iblis yang mengetahui larangan Allah SWT kepada Nabi Adam untuk tidak mendekat dan memakan buah dari pohon kuldi tersebut, maka iblis berfikir tidak ada jalan lain kecuali memperdaya Nabi Adam untuk mendekat dan memakan buah kuldi.
Berhari-hari iblis gagal, hingga akhirnya berhasil memperdaya Nabi Adam. Kata Iblis,” Hai Adam, saat akan diciptakannya kamu , saya mendengar kamu itu akan ditempatkan di bumi. Yang di bumi itu penuh dengan kebaikan dan keburukan, selalu terjadi pertumparah darah dan semua yang ada di bumi itu tidak ada yang kekal. Oleh karena itu, makanlah buah dari pohon kuldi itu, karena pohon itu adalah pohon kekekalan sesuai dengan namanya pohon kekal. Saya itu kasihan dengan kamu kalau nanti kamu tinggal di bumi yang tidak kekal, jadi makanlah agar kamu menjadi kekal di Surga ini. Mendengar itu Nabi Adampun terpedaya. Setelah memakan buah kuldi itu, karena melanggar larangan itu maka diperintakan Allah SWT Nabi Adam dan Siti Hawa turun ke bumi sampai waktu yang telah ditentukan.
Selain Nabi Adam dan Siti Hawa yang diturunkan ke bumi, iblis juga telah di usir oleh Allah SWT dari Surga, Nabi Adam diturunkan di Palestina dan Siti Hawa diturunkan di Mesir. Selama 200 tahun Mereka terpisah hingga kemudian Nabi Adam menerima beberapa kalimat dari Allah SWT” Robbana Zholamna anfusanaa wa illamtakfirlanaa lanakuunannaa minal khosyiriin.” Sebulum membaca doa tersebut, Nabi Adam terlebih dahulu Membaca” Allahumma bihaqqi Muhammad” baru diteruskan dengan doanya, maka terjadilah interaksi dengan Allah SWT.
Allah SWT berfirman mengapa engkau menyebut Muhammad, padahal engkau belum tahu Muhammad. Maka Nabi Adam Menjawab” saat setelah diciptakan dan membuka mata saya melihat bertulisan” laa ila ha illalalah, Muhammad rosulullah. Selain itu saat mahar pernikahan dengan Siti Hawapun adalah bersholawat kepada Muhammad, saat itu saya langsung berfikiran saat membuka mataku yang pertama, Engkau tidak akan menuliskan nama Allah Swt selain nama yang Engkau Kasihi. Allah SWT lalu menerima tobatnya Nabi Adamnya, hingga akhirnya Nabi Adam dipertemukan oleh Allah SWT dengan Siti Hawa di Jabal Rohma/Padang Arafah
Demikian kisah Nabi Adam dari proses penciptaan hingga dipertemukan kembali dengan Siti Hawa di Jabal Rahma/Padang Arafah. Semoga bermanfaat.

“Maha suci Engkau, tidak ada kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sungguh, Engkaulah yang maha mengetahui, maha bijaksana”(al-baqoroh:31)