RESENSI BUKU
JUDUL:
KOTA CAHAYA (Seratus Puisi Pilihan)
PENGARANG:
ISBEDY STIAWAN zs
TEMPAT/TAHUN:
JAKARTA/2005
CETAKAN:
PERTAMA
TEBAL
BUKU: 154 HALAMAN
PENERBIT:
PT GRASINDO
Buku
Kota Cahaya merupakan buku yang berisiskan puisi-puisi karya dari Isbedy Stiawan
ZS, seorang wartawan yang juga banyak karyanya berupa puisi, cerpen dan easy
dipublikasikan oleh koran nasional dan lokal. Dalam buku ini banyak sekali
puisi-puisi yang indah untuk dihayati, selain itu puisinya yang beraliran
agama. Apalagi diawal-awal puisi ini disebutnya dengan ”Nyanyi Sunyi” yang didalamnya menurut
penulis sendiri adalah puisi sufinistik, yang tujuanya adalah banyak
menyuarakan tentang kematian, kerinduan pada sang Khalik, atau kehendak untuk
menjelajah alam batin yang transental. Pada bagian yang ke-2 dengan disebut
dengan “Menandai Tahilalat” dan pada bagian yang ke-3 disebut dengan “Dari
Cerita Yang Lain”.
Disemua
bagian tersebut mempunyai maksudnya, seperti yang bagian pertama “Nyanyi Sunyi”
yang banyak tentang ketuhanan. Dalam puisi-puisinya sangat indah untuk dinikmati,
tidak kalah dengan karya sastra indonesia lain seperti Khoiril Anwar, Thaufik
Ismail, Sapardi Djoko Damono dan sastrawan
lainnya. Salah satu puisinya adalah puisi yang pada bagian ke-2 dengan judul “Ada
Daun Gugur”. Dalam puisinya menceritakan daun-daun yang gugur dan langsung
dikaitkannya dengan dirinya yang pasti akan mengalami kematian. Puisinya
singkat, walaupun singkat puisinya enak dibaca dan maksud dari puisi itu mudah
dimengerti.
Dalam buku ini juga ada puisi yang
masih mengambang maksudnya dan susah dimengerti, puisi ini berada dibagian
pertama yang berjudul “Malam-Malam Mengaji”. Puisinya hanya terdiri dari satu
bait dan ada lima baris, kalau ditelusuri lebih dalam, maka arti dari puisi ini
akan tahu. Tapi terlalu pendek dan hampir mengambang maksudnya, coba saja
ditambah sekitar satu atau dua bait lagi dan bait tersebut langsung menuju pada
maksudnya, pasti akan terlihat lebih indah dan tidak mengambang artinya. Selebihnya
puisinya indah, apalagi bagi orang yang agamanis, sangat cocok karna puisi ini
banyak berisikan terntang ketuhanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar